window.dataLayer = window.dataLayer || []; function gtag(){dataLayer.push(arguments);} gtag('js', new Date()); gtag('config', 'UA-189082879-1'); TULISANKU

Minggu, 19 Desember 2021

PUISI BEBAS 4 BAIT

 

 TEMA CINTA

CINTA ADALAH UNGKAPAN HATI.. SEMUA ORANG MENGENAL AKAN CINTA, BAIK USIA BELIA SAMPAI MANULA. KADANG KALA SESEORANG BICARA TENTANG CINTA IALAH IA SEDANG MERASAKAN JATUH CINTA ATAU TERPANA DARI CINTA ITU SENDIRI. DAN KALAU SUDAH BEGITU PASTILAH TERCIPTA KATA KATA YANG INDAH, YANG MANIS SERTA ROMANTIS. JADILAH BAIT BAIT PUISI YANG DATANG DARI HATINYA.

 Jantung, Cinta, Matahari Terbenam

 

SEBAB CINTA ADALAH HATI

 
Kupinta padamu agar mencintaiku dengan tulus
Sebab cinta itu adalah hati
Selain kedamaian yang kau dapat,
Kau jua akan selalu dihargai oleh ketulusan
Percayalah sayang, aku takkan menyakitimu
 
Segala apa akan kau dapati
Setelah bunga cinta mengembang dalam diri
Kau akan tersenyum menyambut harumnya
Anggap saja itu anugerah dari buah cinta yang kita pupuk

Seperti burung pipit hinggap di dahan
Berparuh setelah berkejar kejaran
Membelah buana cakarawala angkasa
Seakan tahu ia tentang kisah kita

Disana akan terlihat pelangi
Terbentang melintasi langit sore nan indah
Kau boleh ikut serta dengannya
Karena kau adalah bidadari dalam doa
***
Jakarta, 02052021. Papafrenk
 
 
 TITIP RINDU
 
Kutitip rindu buatmu disana
Yang senantiasa menanti
Datang membawa kasih
Dengan hati

Setiap hari merindu
Menunggu
Datang,,,
Dengan kesucian cinta
 
Mengharap 
Seperti tiada henti
Hujan badai tak peduli
Ialah saksi
 
Rindu ini untukmu
Terimalah
Simpan dihatimu
Yang paling dalam
***
Jakarta, 261002. Papafrenk


MASA LALU
 
Lupakanlah kenangan pahit itu
Yang dulu pernah melelahkan jiwa
Dan kini sambutlah cinta
Manis untukmu selamanya
 
Biarlah terkubur
Dalam masa lalu
Semoga tak terulang lagi
Dalam cinta kita
 
Musnahlah
Buang jauh jauh
Rasa tak percaya
Cintaku nyata hanya untukmu
 
Dan kita jalani berdua
Bersama menjemput impian
Penuh kemesraan
Penuh kehangatan 
***
Jakarta, 271002. Papafrenk


WAKTU TERUS BERJALAN

Waktu yang berjalan
Seiring langkah kita bersama
Biar menjadi saksi
Nyata adanya

Waktu yang berjalan
Berganti hari
Dengan malam
Menyibaki nostalgia kita

Waktu yang berjalan
Mengiringi bayang
Bulan bersinar
Bintang berkilau
 
Waktu terus berjalan
Demi cinta kita 
Berjanjilah
Nikmati adanya
*** 
Jakarta, 281002. Papafrenk


MIMPIKU UNTUKMU
 
Tidurku semalam bermimpi tentang kamu
Yang datang dengan kelembutan
Hangat terasa
Senyummu indah
 
Kau laksana bidadari
Yang menjelma lewat tidurku
Kau seperti embun
Yang datang di pagi hari
 
Mimpiku bersamamu indah
Serasa sempurna
Kau baik
Bersahaja
 
Malam ini milik kita
Ditemani angin
Disuguhi surga
Oh malamku, terimakasih segala keindahanmu
*** 
Jakarta, 061102. Papafrenk
 
 
NAMA ITU
 
Sebentar,
Aku akan menulis namamu
Berikan pena itu
Sebentar saja
Biar ku ukir di hati
 
Lihatlah,
Indah bukan ?
Seolah tersenyum
Nama itu
 
Sadarkah kau
Amati dalam dalam
Ajak ia bicara
Sentuh hatinya
 
Ia menangis
Lalu tertawa
Menari
Dan akhirnya
Bersemi
***
Jakarta, 191221. Papafrenk
 
 
 
 
 
 
 

Kamis, 16 Desember 2021

KOLOM CERMIN [Cerita Mini]

 AKU LELAKIMU

Oleh : Papafrenk

Gelap, Mudah Marah, Suasana, Kreatif
 
 
 
" Mas, kamu kenapa  ga' mau balas chatku. Kamu sehat kan mas " Dalam chatmu.
"Aku sehat " Balasku melalui hati.
Seiring kelopak mata yang menghangat.
Dan butiran air bening yang menetes.

Sengaja aku ga' angkat saat kau menelepon. Chatmu juga aku ga' balas. Biarkan saja. Aku ga' mau mengganggu kamu yang sudah bahagia disana. Aku khawatir kalau kita sampai ada komunikasi lagi, entah gimana. Sebab itu lebih baik tidak usah ada kabar sekalipun.Yang terpenting kita sama-sama sehat. Aku ga' mau terus mengeluh. Selalu kuhindari segala apapun yang tentangmu. Agar aku tetap tegar. Kau menyembunyikan kebahagiaan yang seharusnya masih kita jalani. Kau melangkah yang bukan arahmu. Entah apa rencanamu. Jikalau hati damai yang kau cari?  Bukankah saat denganku kau merasakan itu!

Pagi ini seperti biasa matahari panas membangunkan ku dari bilah jendela yang sedikit terbuka.
Ku sambut aromanya. Ku ciumi pucuk pucuk mawar. Ku peluk bias pelangi tanpa warna. Sekejap riangku sirna. Mana kopiku. Mana sarapanku.Kemana kamu. (Melakoni ketiadaanmu yang sudah pergi). Hahaha... Beberapa minggu ini 'kan aku sendiri. Makan sendiri. Bikin kopi sendiri. Dudukpun sendiri.
Di sebelah sana ada kursi yang biasa kau singgahi untuk sekedar berbincang denganku.
" Mas..." Begitu sapaanmu.
Sekarang sudah tidak ada lagi mas atau apapun menyapaku. Paling tukang warung sebelah yang mengantarkan nasi pesananku. Aku belum terbiasa tanpamu. Masih selalu menganggapmu ada disini.
Hatiku menangis jika ingat itu semua. Ga' kuat rasanya. Padahal aku laki laki.Yaahh,,, mau di kata apa. Kenyataannya memang seperti ini.

Sengaja tak ada yang ku ubah dari tata letak kamarku. Biar saja seperti semula. Semua barang peninggalanmu tetap berada pada posisi awal. Satu persatu ku jelajahi. Perih memang, tapi terlebih aku hanya ingin menghormati kepergianmu yang sangat tiba tiba. Hingga akhirnya nanti aku terbiasa dan benar benar bisa melupakanmu. Mungkin saja kau kembali. Meskipun takkan mungkin.
Harum aroma parfummu masih terasa di hidungku. Lekat sekali. Senyum manismu di cermin masih tergores di kala pagi saat kau berdandan bersiap berangkat kerja. Apalagi yang ku ingat dari dirimu. Semua. Ya semua. Tidurmu yang selalu lebih awal dariku. Sampai gayamu aku hafal.
Secara kita hidup bersama sudah lebih dari 5 tahun. Masa iya aku ga' tahu.

Sampai akhirnya kau memilih pergi dariku. Kau putuskan secara spontan.
" Mas, aku minta cerai dari kamu."
Astagfirullah.... Sontak hatiku kaget bukan kepalang. Ini apa sebenarnya, ada apa sih. Ku tengok langit, cerah cerah saja. Tidak hujan. Lalu kenapa kamu berkata seperti itu.
Wahai wanitaku,,, apa yang sedang kau inginkan? Apa yang akan kau lakukan! Permainan apa ini. Sungguh aku ta kmengerti.

Bak di sambar petir aku mendengarnya. Tapi aku mencoba tenang. Beberapa saat kemudian aku minta
penjelasan padanya. Dan keluarlah jawaban yang tetap tidak mengenakan telinga.
"Aku sudah tidak mau lagi sama kamu mas."
Jujur. Aku masih belum mengerti. Apa sih yang kamu bawa dari kampung sana! Hingga kau berubah! Apa...!? Pekikku dalam hati.
Seminggu kamu di kampung,  datang ke jakarta tiba-tiba minta cerai.
" Maafkan aku mas. Sebenarnya sebelum pulang kampung aku mau ngomong sama kamu, tapi takut kamu kepikiran."
Ahk bullshit...! Itu hanya bisa bisa kamu saja. Aku yakin pasti ada omongan lain dari keluargamu. Karena mereka tidak tahu kalau kita  sudah menikah. Walaupun hanya sirri.
Aku punya filling dan yakin pasti keluargamu ingin menjodohkanmu dengan laki laki lain disana. Begitu 'kan !
Baik ! Baik ! Kalau memang itu yang kamu inginkan!  Aku turuti. Tapi aku minta satu syarat. Silahkan kamu izin kepada orang tuaku dan selesaikan dulu urusan kita. Karena dulu kita menikah, orangtuaku yang urus semua! Setelah itu...! Pergilah kau jauh jauh.
Membatin sampai aku lepas kendali. Segala kebodohan telah terjadi pada diriku. Kata kata  makian semua sudah kulontarkan meskipun hanya dalam hati. Sesakit apapun hatiku. Tetap aku tak bisa bicara kasar dihadapan  wanita. Sebab ibuku seorang wanita, yang melahirkan dan membesarkanku. Makanya aku lepas kekesalan itu di depan cermin ketika malam saat kamu sudah tidur. Sambil sesekali air mataku menetes. Tuhan yang selalu ada untukku. Aku yakin semua akan berlalu dengan baik.

Malam semakin meninggi. Aku masih diam di sisi jendela kamar. Sesekali ku tatap fotomu di dinding kamar. Kau telah pergi. Ruangan ini sepi tanpamu.
Malam ini genap sebulan aku berjalan tanpamu. Entah sampai kapan rasa ini akan berakhir.
Resonansi hidupku seperti halnya kerbau yang di cucuk hidungnya.
 
"Aku tak menganggap dirimu salah.
Mungkin aku yang tak sanggup memberimu bahagia.
Disisi lain jangan lagi ada hati yang kau buat sakit.
Atau jangan kau yang disakiti.
Kau tak akan sanggup untuk menahan.
Biar aku saja yang rasakan.
Seperih apapun tetap akan aku jalani.
Selamat tinggal, semoga bahagia..."-masmu-
***
Jakarta, 31 juli '21 [Papafrenk]

CONTOH PUISI AKROSTIK

PUISI AKROSTIK 

adalah puisi yang ditulis berdasarkan huruf-huruf awal dari sebuah kata/kelompok secara vertikal dari atas ke bawah.


puisi akrostik tuhan adalah segalanya


TUHAN ADALAH SEGALANYA


Terkadang aku malu akan keteledoranku. 
Untuk tidak sepenuhnya menjalankan perintahMu.
Hanya saja aku tak kuat untuk meronta.
Andai kau tahu, betapa aku ingin kau tuntun.
Niscaya agar aku tetapa dijalanmu.

Allah maha segalanya.
Dalam doa kupanjatkan seluruh inginku.
Agar aku dapat ridhoMu kelak.
Lama ku mendambakan keikhlasanMu.
Ambang menuju kebahagiaan ku raih.
Hamparan langit luas adalah ragaMu.

Sungguh aku merindukan kasihMu.
Entah mimpi apa yang aku rasa.
Getarannya begitu dahsyat di jiwa.
Aku hamba yang lemah di khadiratMu.
Lusuh kaki melangkah menghadapMu.
Adakah secercah harapan yang kau beri.
Napak tilas kembali diri ini.
Yang lama telah melupakan ajaranMU.
Akulah insan papa yang butuh bimbinganMu ya Allah.
***
Papafrenk, 020521
 
 
RINDU KAMU 
 
Rasa yang selama ini bernaung dihati.
Ingin ku memelukmu dalam imagi tinggi
Namun apakah mungkin aku bisa mewujudkan.
Dengan segala keindahan hati ini aku memohon.
Untuk kiranya engkau sudi ku peluk.
 
Karena ku hanya ingin mencintaimu.
Akankah kurasa rindu semakin dalam.
Manakala mengingatmu sepanjang hari.
Usahlah kau menjauh dari diriku sayang. 
***
Papafrenk, 010521 
 
 
KASIH BUNDA 
 
Kasihmu ku rindukan sepanjang masa.
Abadi hingga usiamu renta.
Sejuk dan selalu menjadi inspirasiku.
Impian selama ini dalam hidupku.
Hadir dimana tempat ku berada.
 
Bagai mata air yang tak pernah mengering.
Umpama ku lentera di kehidupanmu.
Nyanyian kasih serapahkan janji.
Dalam tidurku ingin bermimpi memelukmu.
Agar aku bisa senantiasa menjagamu bunda.
***
Papafrenk, 010521
 
 
JANJI HATI 

Jangan pernah dustai hati.
Andai kau mencintai.
Nanti akan ada kecewa.
Itulah cinta.

Harus kita renungkan.
Apa yang kita rasa.
Tuk sekedar napak tilas.
Izinkan ku rangkai kata.
***
Papafrenk, 151221
 
 
INDONESIA BERBAKTI 

Impianku sangat sederhana.
Nyata adalah keinginan semua insan.
Doa serta usaha yang paling utama.
Om swastyastu untuk kita semua.
Niscaya negara  tentram.
Engkau ku sanjung setinggi langit.
Seperti rembulan yang bergantung.
Indah nan asri alam kami.
Angkasa menyongsong kedamaian.

Bijaksanalah wahai sang penguasa.
Engkau punggawa kami.
Rakyat merindukan perdamaian.
Bersama pengorbananmu untuk negeri.
Andai saja segalanya bisa terjadi.
Keteladananmu menjadi hakiki.
Terus sisihkan egomu untuk pribadi.
Ibadah dan ikhtiar adalah kunci sejati.
***
Papafrenk, 151221
 

Jumat, 10 Desember 2021

ANTOLOGI PUISIKU#1

DARI HATI UNTUK HATI
"Sesedih apapun dirimu, sempatkanlah untuk tersenyum"
  • PUISI BEBAS ROMAN

 Foto by : Galeri Pribadi


 
LAUN,,, [tentang hati]
 
Laun,,,rasa itu hilang
Seiring terbenamnya mentari di kala senja
Laun,,,sayang itu hambar,tak terasa lagi
Laun,,,cinta itu pergi bersama kenangan

Laun,,,,ingin ini datang...
Seperti dulu ketika kita dekat
Laun,,,rindu ini pun melekat,
Ingin memelukmu walau tak dapat

Laun,,,hujan pun datang,
Membasahi wajah yang pucat
Laun,,,dinginpun merasuk
Tubuh yang kuyup
Laun,,,entah dimana aku ini
Laun,,,aku seperti mati
Tak tau tujuan pasti
Laun dan laun...

*
Papafrenk. Rabu 041219 (22:44wib)pademangan.
 
DAN BILA
 
Dan bila Tuhan meminta
kita untuk berjumpa lagi, 
jumpalah dengan hati.
Itu yang ku inginkan darimu. 
Senantiasa kau mendengar,  
Janji hati yang sempat terucap. 
*
Papafrenk
erickdesta.blogspot.com
 
 
 
PERTAMA MELIHATMU
 
Aku lelaki normal yang tahu bahagia.
Sebatas impianku memiliki teman hidup yang baik.
Saling memcintai itu yang ku harapkan.
Sungguh ku merindukan hal itu.

Dug ! Berdetak kencang rasanya jantungku.
Saat kali pertama melihatmu.
Sungguh ini yang ku cari,
Apa mungkin ini jawaban dari inginku ?

Sulit rasanya ku ungkapkan
Kegembiraan yang ku dapat
Asaku melayang ketika pertama melihatmu,
Sungguh kau wanita pujaanku,
Kau impian sejatiku,
Kau harapan masa depanku,
Kau cantik, sungguh aku terpesona.
*
Papafrenk. Pademangan, 4 februari 2020

 
 
SECERCA HARAPAN
 
Dan jika air mata yang kau linangkan itu bisa membuat bahagia.
Lakukanlah !

Aku tak 'kan halangi perasaanmu.
Mungkin itu hobby-mu.
Atau kau hanya ingin membuat alasan.

Curahkan saja isi hatimu.
Sisihkan janjimu,
Ledakan semua katamu.
Biar nanti penyesalan yang akan menjawab semua perlakuanmu.

Silahkan kau berlalu.
Aku tak bersedih, sekalipun tak bahagia.
Aku tak menyesal pernah kenal dirimu.

Jangan kau ingat lagi janji setia.
Yang dulu pernah kita ikrarkan.
Aku hanya sepenggal harapan yang pernah singgah, lalu kau campakan.

Bergegaslah pergi.
Agar aku tak merasakan kehilangan.
Sekejap aku tegar.
Dan saatnya nanti, aku yakin akan ada secercah asa untuk diriku.

Percayalah.
Hatiku tabah meskipun harus berdarah.
*
27 des 2019, (20;18) papafrenk

 
 
BERSAMA MALAM
 
Bersama malam aku terdiam
Di tengah sepi dan kelam
Ada butiran rindu yang tertahan
Tak kuasa saat mengenang

Kau yang berlalu
laksana sembilu
Seperti tak ingat masa lalu

Bintang saja masih bersinar
Walau gelap di sekitar
Tetap setia memberi kabar
Meskipun hanya sekedar

*
Pademangan, 181219(21;46) papafrenk




 
 
 



 

Kamis, 22 Juli 2021

ANTOLOGI PUISIKU#2

MENGGAPAI BAYANGMU

  • PUISI BEBAS ROMAN

menggapai bayangmu puisi cinta
.   Foto by : pixabay    
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 BAYANG SEMU
 
 
Aku adalah bayang semu dikala hujan 
Pekat malam menjelma dalam peraduan
Aku bukanlah dia diatas segala rupa
Hanyalah hamba sahaja yang hina

Lihatlah disana, bening air mengalir
Laksana sungai tanpa tepian
Puing puing kesedihan bukan impian
Di gurun aku mencari teduhan
Lereng bukit menjadi tumpuan
Langkahku pasrah tanpa tujuan

Syair malam adalah teman dikala duka
Menjelma bak alunan nada
Aku adalah aku, bukan pujangga
Ketika cakrawala menganga kata

Aku kembali dimana dulu aku bercermin
Mencoba meniti bersama mimpi
Imajiku satu dalam ilusi
Tepiskan kegetiran diri

Aku meronta, menikam takdir
Menampar ambisi yang mencibir
Mencaci segala rasa yang hadir
Aku adalah aku, putra musyafir
*
papafrenk,220721

 

 
LEWAT TENGAH MALAM
 
Dan hampir aku terkejut. 
Menapaki kegelapan.
Gulita tak terlihat. 
Hitam... pekat.
Sumbu sumbu asap yang menjadi kabut.
Membuat indreraku terhambat.
Tak terlihat.
 
Oh... aku seperti tenggelam di tengah malam.
Dimana kalian, dimana teman-temanku.
Aku tertunduk lemas. 
Merasakan lelah.
Sebentar ku seka peluh yang mengalir.
Seperti tak ada kehidupan.
Semua diam ! Lengang !
Suara hewan pun tak terdengar.
 
Aku melangkah lagi. 
Mencari jejak kakiku kembali.
Berharap bertemu sang bidadari.
Tersamar dihadapanku engkau merayu.
Mengajakku berlari. 
Pintalah pada sekuntum mawar yang masih mengembang.
Sujudlah syukur padaNya.
Dialah maha segalaNya.
Bukan aku. 
Bukan mereka atau kalian sang penjilat.
*
 Papafrenk, 26012021.0039 

 
 
TENTANG MALAM
 
Kau hitam.
Rupamu gelap.
Kau tak pernah berwarna.

Kau syarat dengan hening.
Penuh kesunyian.
Selalu diam di antara bintang.

Namun di balik itu,
Kau selalu bersahaja.
Banyak insan mengagumi.
Tempat menginspirasi.
Tumpuan pecinta seni.
*
plumpank. Selasa 26 mei 2020 (00;11)
Papafrenk.
 

 
ENGKAU
 
Engkau adalah engkau.
Bukan aku.
Juga bukan dia.

Engkau adalah kepekatan malam.
Yang hitam.
Yang kelam.

Engkau adalah kepasrahan.
Kemalangan.
Ketiadaan.

Engkau adalah penyesalan.
Yang pahit.
Yang terhimpit dosa yang pernah kau buat.

Engkau adalah bumi yang menangis.
Terseret angin malam.
Mendesir. Menggigil.

Engkau adalah janji,
yang ingkar.
Yang tak tertepati.

Engkau adalah bait yang hilang.
Dan tertinggal.

Engkau adalah awal.
Yang akhir.
*
Papafrenk, Pademangan,17 juni 2020(21;44)
 
 
  
JINGGAKU
 
Di antara senja yg sering terlewati.
Aku masih merindukanmu, 
Kehadiran jinggamu indah di ujung temaram.
Siluet wajah bangir tersenyum di atas langit sore. 
Guratan tinta sang Ilahi.  
Mengajakku menatap dalam makna yg tersirat.
Itukah ?
Benarkah ?
 
Belalakan dua bola mata tak kunjung kedip.
Bawa aku kesana...
Antarkan aku menemuinya.
Biar ku jemput cinta itu.
Luluh,,, 
Sejenak perlahan langit itu menghitamkan jingga.
Menjadi gelap dan hilang.
Berarak tebal berlari dari angin yang datang. 
Tersapu, terhampar hingga lusuh tak terbentuk.
Terdiam,,,
Tertunduk lesu menutupi wajah dengan jemari tangan.
Disana angin masih memutar.
Merotasi jingga di senja yang  terkatung.
Hingga terbentuk wajah malam sempurna
Di dampingi rembulan yang tersenyum indah.
Engkaulah sang Halik.
Maha raja dunia.
Jinggaku telah Kau sempurnakan.
Terimakasih. 
 *
Papafrenk 1-08-20 (08;03) pademangan.