window.dataLayer = window.dataLayer || []; function gtag(){dataLayer.push(arguments);} gtag('js', new Date()); gtag('config', 'UA-189082879-1'); TULISANKU: PUISI IBU

Minggu, 22 Desember 2019

PUISI IBU

SURGA DIBAWAH TELAPAK KAKI IBU

KELUH KESAHKU IBU

SURGA DIBAWAH TELAPAK KAKI IBU


       

 

 

 

 

RINDUKU IBU

Asalamualaikum WRB.
Untuk ibuku...
Izinkan aku menangis di harimu bu.
Walaupun jauh tapi aku yakin kau akan mendengar keluh kesahku.
Ibu,,, apa kabarmu disana ?
Aku berharap kau baik dan selalu sehat.

Ibu,,, maafkan anakmu bila di hari kemarin aku telah menyinggung perasaanmu.
Membuatmu tak tenang.
Membuatmu menangis.
Sungguh aku menyesal.

Ibu,,, anakmu RINDU.
Tidak semestinya kita terpisah.
Seharusnya tidak begini.
Datanglah ibu,,,
Aku rindu pelukanmu,
Aku rindu belaianmu,
Aku rindu NASEHATMU.

Ibu,,, aku ingin lagi merasakan masakanmu seperti dulu.
Yang setiap hari selalu kau sediakan untukku.
Ingin lagi kau menyiapkan pakaianku di kala pagi.
Membuatkanku teh hangat, hasil tanganmu yang semakin renta.
semua itu kau lakukan tanpa pamrih.
Tanpa kenal arti lelah, rasa kantukpun kadang kau tahan.

Ibu,,,kau lihatlah aku kini.
Seperti ikan yang tanpa air.
Kesana kemari tak tahu arah.
Ibu,,, sekali lagi aku memohon maaf padamu.
Ibu,,, aku juga memohon doamu 'tuk segala kebaikan di hari hari depanku.
Ibu,,, teruslah ada di hatiku.
Bersinarlah bersama doamu.

Akhir kata :
' Bahwa tidak seorang wanitapun yang bisa menggantikan perannya sebagai ibu. 
Dan tidak ada seorang ibu yang mau menjatuhkan anaknya'.
Ibu,,, semoga kau mendengar curahan hati anakmu ini. 
Salam untukmu.

Walaikum salam WRB.
*
Jakarta, 22 desember 2019. Papafrenk
 
 
AKU KEMBALI PADAMU, BU...
 
Ibu, aku kembali padamu.
Setelah sekian lama aku mengikhlaskan hati tuk dia pilihanku.
Aku datang lagi untukmu, bu...
Setelah apa yang ku korbankan tak di hargai. 
Andai ibu ingin menyalahkan aku sebagai anak yang tidak berbakti,
aku terima dengan ikhlas.
Tapi, maafkan aku bu,,,  Aku kembali padamu.
karena hanya di dekatmu hati ini damai.
 
Ya, jujur saja aku sempat menggantikan dirimu dengannya untuk berkeluh kesah.
Yang semula aku anggap baik. 
Namun itu semua bohong
Hatinya tak setulusmu, bu...

Sekarang aku sendiri lagi.
Ingin kembali padamu.
Walau sebenarnya diri ini malu. 
Maafkan aku bu. 
Aku tidak menyakitinya.
Aku yang di campakan bagai sampah. 
 
Ibu, Aku rindu belaimu.
Ingin rasanya aku di manja olehmu lagi. 
Hati ini sakit bu !
Lelah dengan cinta yang berpura pura. 
Hari hariku tiada ketulusan. 
Canda tawa sirna.
Sekedar menyapa pun hambar. 
Rasanya hampa. 
Cinta di hati tak lagi bicara. 
 
Ibu, terima aku lagi ya. 
Peluk diriku dari kesepian ini. 
Surgamu kurindukan bu...
Bertahun tahun belaian lembut tanganmu hilang dari wajahku.
 
Ibu, aku rindu masa kecilku dulu. 
Yang selalu penuh keceriaan.
Yang jika aku terjatuh, ibu selalu menggendongku untuk sekedar merayu.
Bukan seperti ini yang selalu berurai airmata kepedihan. 
 
Ibu, Adakah hari esok penuh bahagia.
Aku rela tanpa pendamping hidup, asal engkau selalu bersamaku. 
Ibu, maafkan kalau anakmu menangis lagi 
Jangan hapus airmata ini. 
Aku ingin meluapkan segala kepiluan.
Aku ingin bahagia bersamamu dan anak anakku. 
Maafkan aku bu. 

Aku tau, ibu pasti kecewa. 
Berkali kali jatuh. 
Ibu pasti sedih dengan aku yang gagal lagi. 
Sudahlah bu.
jangan kau fikirkan. 
Biarlah semua aku yang menanggung.
Ini sudah nasibku. 
Aku yang rasakan sakit ini 'tuk yang kesekian kali 
Ibu tak usah khawatir.
Aku yang salah jalan.
Sekali lagi, maafkan anakmu, bu...
***
 12 November 2021.
 [Goresan hati seorang suami yang tak pernah di hargai oleh seorang istri]
 
 
 
IBU ADALAH IMAJINAKU

Maaf bu, kali ini aku belum bisa datang kerumahmu.
Sebab aku masih mencari nafkah untuk kalian.
Bukannya aku lupa padamu.
Lain waktu pasti aku datang menengokmu.

Ibu, aku sayang padamu.
Sebab itu aku selalu berusaha mencari cara untuk membahagiakanmu.
Sebenarnya aku rindu denganmu.
Rindu nasehatmu, rindu suaramu yang membuat aku kuat sampai detik ini.
 
Adalah semangatmu yang selalu tak pernah lelah.
Memberikan contoh tentang bagaimana hidup semestinya.
Meski jiwa dan ragamu sudah tak muda lagi.
Walau usiamu sudah semakin senja.
Tetap ada kekuatan  yang terpancar dari jiwamu.

Memang aku tak pernah mendengar kau mengeluh.
Bahkan aku tak pernah melihat kau kesakitan.
Merintih dikala malam.
Setelah seharian penuh kau berjibaku dalam tugasmu.
Mencuci, memasak, mengurusi suami sampai menyuapi anak anakmu yang sudah semakin dewasa.

Ibu, aku kagum padamu.
Seluruh jiwa ragamu telah kau pertaruhkan untuk aku sebagai anakmu.
Tak pernah diam, selalu ada saja tangan rentamu bekerja.
Entah itu menyapu, mengepel, sampai meramu makanan untuk keluarga sederhanamu.

Ibu, jika  di izinkan.
Ingin rasanya aku menangis dipelukmu.
Menumpahkan segala keluh kesahku.
Yang teramat sangat menyayangimu.
Akupun ingin bersujud dikakimu.
Meminta maaf, memohon ampun atas aku yang belum bisa membahagiakanmu.

Sampai setua ini, aku masih menjadi bayi dalam dekapmu.
Merengek ketika air susumu tak keluar.
Menjerit manakala aku lapar.
Semua itu kau lakukan dengan ikhlas, tanpa imbalan apapun kelak.

Ibu... Jujur saja, kalau setiap saat aku mengingatmu, membicarakan tentangmu,
pipi ini selalau penuh dengan airmata.
Itu pertanda bahwa engkau adalah wanita hebat.
Tidak ada lagi yang bisa menandingi seorang yang bernama 'ibu'

Dujung penaku, sekali lagi aku ucapkan terimakasih yang seluasnya.
Atas apa yang telah engkau ajarkan kepadaku.
Atas doa yang telah engkau panjatkan.
Atas segala budi pekerti sehingga aku mengerti dalam agama dan kesopanan.
Sehat selalu untukmu, ibu.
 
Note : [Ini adalah puisi yang berisi petuah atau nasehat antar ibu dan anak].
***
Jakarta, 17 Juni 2021. Papafrenk


SEMUA TENTANGMU, AYAH

Terseok seok langkah kaki renta.
Menapak lunglai gemetar dalam raga.
Menopang hidup segudang rindu.
Semasanya tak pernah kau temui kebahagian, ayahku.

Meski ku tak sanggup bahagiakanmu.
Tapi sayang ini tak pernah pudar untukmu.
Percayalah, ayah yang terbaik bagiku.
Menjadikan ku pribadi yang kuat dan tabah.
Sejujurnya aku menangis.
Melihat ayah yang kian lemah.
Tubuh yang dulu tegap kini semakin usang oleh waktu.

Sejatinya walau jarang berdialog dengan ayah.
Tapi aku tahu apa yang ada dalam hatinya.
Ia pasti sangat sayang padaku.
Sebagaimana juga aku.
Tidak bicara bukan berarti tidak perduli.
Bahasa tubuhmu syarat menjadi pedoman.
 
Ayah, aku mendengar keluhmu dari sini.
Setiap hari engkau selalu mendoakan yang terbaik untukku.
Aku merasakan itu.
Banyak uneg uneg yang ingin kau sampaikan kepadaku.
Namun selalu kau lakukan dalam doa.
Ayah, ketangguhanmu dalam menjalani hidup akan menjadi kayuh untukku.
Dan sujudmu setiap saat menjadi peluru yang tak pernah luntur.

Ayah, engkau manusia hebat.
Orangtua yang tangguh.
Ribuan duri telah kau lalui.
Terhempas di lautan harta.
Terkulai dalam dunia fana.
Tapi tak pernah luput dalam bersujud.

Ayah superhero untuk anakmu
You are the hero of my life
***
_papafrenk,01052021

    

2 komentar:

  1. Klo bicara tentang ibu sebuas apapun kita pasti akan meneteskan air mata bila kita tau ibu kita sedang sakit atau apapun yg menyakiti ibu kita
    I LOVE MOM

    BalasHapus