PUISI ALUNAN JIWA
Bersayap tapi tak terbang
Imajiku menatap langit malam
Awan semakin hitam
Bintang bersembunyi
Bulan tiada berseri
Hujan rintik lagi
Sementara diri tanpa busana
Kembali ke alam luar
Semakin sunyi
Semakin sepi
Dingin kian melekat
Tak kuasa menahan
HUJAN
Hujan pernah membuat aku kedinginan,
Di saat airnya jatuh membasahi bumi,
Dedaunan pun menggigil, tersapu angin
Hujan banyak menyimpan cerita,
Tentang kau dan aku,
Tentang dinginnya malam,
Tentang kau yang berlalu,
Hujan kini sama seperti dulu,
Sunyi dan dingin...
Hujan kini aku sendiri,
Di tengah derasnya airmu,
Hujan kini menjadi kenangan
PUISI PENDEK
Hujan adalah KAU.
Sejauh mata memandang
Hampa yang ku rasakan
Hambar di kelopak mata
Tak ada keindahan di pagi ini
Semua hening seperti hatiku
Manakala ketika aku turun dari peraduan
Menyinggahi lobby apartemen
Burung saja tidak berkicau
Mataharipun redup
Embun yang biasanya menjadi saksi pagi
Pun ikut menghilang
Entah mengapa ?
Ternyata sudah terang
Matahari menyilaukan wajahku
Dari balik jendela
Aku bangkit sejenak tertegun
Sekejap aku teringat
Apa yang telah terjadi semalam
Oh Tuhan...
Apa yang aku lakukan ?
Sebodoh itukah aku ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar