Aku memahami apa yang kau maksud.
Tenang saja.
Kau tak perlu khawatir.
Sudahi saja semuanya.
Pergilah dengan kecuranganmu.
Melangkahlah sesuai hatimu.
Akupun akan pergi.
Mungkin ini bukan jalan kita.
Aku berterima kasih.
Kepada hatimu yang kemarin.
Telah mengisi hari hariku.
Tenang saja.
Kau tak perlu khawatir.
Sudahi saja semuanya.
Pergilah dengan kecuranganmu.
Melangkahlah sesuai hatimu.
Akupun akan pergi.
Mungkin ini bukan jalan kita.
Aku berterima kasih.
Kepada hatimu yang kemarin.
Telah mengisi hari hariku.
*
Ancol,081219(10;48) papafrenk
KARENA TUHAN
Tuhan pun tahu apa yang aku rasakan
Saat ini dan juga saat nanti
Karena TUHAN-lah yang mengatur segala
Aku sedang tidak mengadu
Tapi aku membacakan rasaku untuk TUHAN
Aku tidak ingin menangis
Karena TUHAN tidak suka hambanya yang sedih
Aku ingin melupakan segalanya
Tentang dia dan juga tentang kita
Tentang hati yang tersakiti
Aku hanya ingin berteman dengan TUHAN,
Karena TUHAN punya segalanya.
Saat ini dan juga saat nanti
Karena TUHAN-lah yang mengatur segala
Aku sedang tidak mengadu
Tapi aku membacakan rasaku untuk TUHAN
Aku tidak ingin menangis
Karena TUHAN tidak suka hambanya yang sedih
Aku ingin melupakan segalanya
Tentang dia dan juga tentang kita
Tentang hati yang tersakiti
Aku hanya ingin berteman dengan TUHAN,
Karena TUHAN punya segalanya.
*
Ancol 081219(10;59) papafrenk
BIAR
Biar saja aku begini
Kau tak perlu mencampuri
Cukup diam dan lihat
Apa yang aku putuskan
Sudah ku fikirkan
Ini jalanku
Tak perlu kau risau
Doakan saja niatku
Nanti jika sudah tiba waktunya
Kau akan memahami
Disitulah kau akan mengerti
Maafkan aku sobat...
Kau tak perlu mencampuri
Cukup diam dan lihat
Apa yang aku putuskan
Sudah ku fikirkan
Ini jalanku
Tak perlu kau risau
Doakan saja niatku
Nanti jika sudah tiba waktunya
Kau akan memahami
Disitulah kau akan mengerti
Maafkan aku sobat...
*
Ancol,081219(10;40) papafrenk
TIDAK SEPERTI HUJAN
Maka yang datang adalah hujan
Tak pernah pamrih,
Tak ada ego
Saat pergipun selalu dengan ikhlas
Bukan yang selalu di nanti
Tapi tiba ketika awan menghitam
Tetesannya melunakkan imaji
Melepuh seluruh tanah bumi
Dan engkau,
Tidak seperti hujan
Kapan datang atau pergi selalu tak pasti
Melukai sisi hati yang terjadi
Tak ada ego
Saat pergipun selalu dengan ikhlas
Bukan yang selalu di nanti
Tapi tiba ketika awan menghitam
Tetesannya melunakkan imaji
Melepuh seluruh tanah bumi
Dan engkau,
Tidak seperti hujan
Kapan datang atau pergi selalu tak pasti
Melukai sisi hati yang terjadi
*
Ancol,081219(10;22) papafrenk
MALAM
Pada malam yang biasa datang dengan kesunyian,
Mengheningkan seluruh alam,
Merajam semua kepekaan,
Tak ayal aku yang sendiri,disini menunggumu,
Tiada bintang,dan tak ada rembulan,
Hanya dingin yang menghukumku di ujung sunyi,
Serta embun yg mulai menghiasai dedaunan,
Laun aku tertegun,semakin hanyut,
Oleh lamunan gelapnya malam,
Harus kemana aku ? dan,
Bagaimana aku ?
Mengheningkan seluruh alam,
Merajam semua kepekaan,
Tak ayal aku yang sendiri,disini menunggumu,
Tiada bintang,dan tak ada rembulan,
Hanya dingin yang menghukumku di ujung sunyi,
Serta embun yg mulai menghiasai dedaunan,
Laun aku tertegun,semakin hanyut,
Oleh lamunan gelapnya malam,
Harus kemana aku ? dan,
Bagaimana aku ?
*
Friday,15-11-2019(02:36 wib)
Papafrenk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar