window.dataLayer = window.dataLayer || []; function gtag(){dataLayer.push(arguments);} gtag('js', new Date()); gtag('config', 'UA-189082879-1'); TULISANKU

Kamis, 22 Juli 2021

ANTOLOGI PUISIKU#2

MENGGAPAI BAYANGMU

  • PUISI BEBAS ROMAN

menggapai bayangmu puisi cinta
.   Foto by : pixabay    
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 BAYANG SEMU
 
 
Aku adalah bayang semu dikala hujan 
Pekat malam menjelma dalam peraduan
Aku bukanlah dia diatas segala rupa
Hanyalah hamba sahaja yang hina

Lihatlah disana, bening air mengalir
Laksana sungai tanpa tepian
Puing puing kesedihan bukan impian
Di gurun aku mencari teduhan
Lereng bukit menjadi tumpuan
Langkahku pasrah tanpa tujuan

Syair malam adalah teman dikala duka
Menjelma bak alunan nada
Aku adalah aku, bukan pujangga
Ketika cakrawala menganga kata

Aku kembali dimana dulu aku bercermin
Mencoba meniti bersama mimpi
Imajiku satu dalam ilusi
Tepiskan kegetiran diri

Aku meronta, menikam takdir
Menampar ambisi yang mencibir
Mencaci segala rasa yang hadir
Aku adalah aku, putra musyafir
*
papafrenk,220721

 

 
LEWAT TENGAH MALAM
 
Dan hampir aku terkejut. 
Menapaki kegelapan.
Gulita tak terlihat. 
Hitam... pekat.
Sumbu sumbu asap yang menjadi kabut.
Membuat indreraku terhambat.
Tak terlihat.
 
Oh... aku seperti tenggelam di tengah malam.
Dimana kalian, dimana teman-temanku.
Aku tertunduk lemas. 
Merasakan lelah.
Sebentar ku seka peluh yang mengalir.
Seperti tak ada kehidupan.
Semua diam ! Lengang !
Suara hewan pun tak terdengar.
 
Aku melangkah lagi. 
Mencari jejak kakiku kembali.
Berharap bertemu sang bidadari.
Tersamar dihadapanku engkau merayu.
Mengajakku berlari. 
Pintalah pada sekuntum mawar yang masih mengembang.
Sujudlah syukur padaNya.
Dialah maha segalaNya.
Bukan aku. 
Bukan mereka atau kalian sang penjilat.
*
 Papafrenk, 26012021.0039 

 
 
TENTANG MALAM
 
Kau hitam.
Rupamu gelap.
Kau tak pernah berwarna.

Kau syarat dengan hening.
Penuh kesunyian.
Selalu diam di antara bintang.

Namun di balik itu,
Kau selalu bersahaja.
Banyak insan mengagumi.
Tempat menginspirasi.
Tumpuan pecinta seni.
*
plumpank. Selasa 26 mei 2020 (00;11)
Papafrenk.
 

 
ENGKAU
 
Engkau adalah engkau.
Bukan aku.
Juga bukan dia.

Engkau adalah kepekatan malam.
Yang hitam.
Yang kelam.

Engkau adalah kepasrahan.
Kemalangan.
Ketiadaan.

Engkau adalah penyesalan.
Yang pahit.
Yang terhimpit dosa yang pernah kau buat.

Engkau adalah bumi yang menangis.
Terseret angin malam.
Mendesir. Menggigil.

Engkau adalah janji,
yang ingkar.
Yang tak tertepati.

Engkau adalah bait yang hilang.
Dan tertinggal.

Engkau adalah awal.
Yang akhir.
*
Papafrenk, Pademangan,17 juni 2020(21;44)
 
 
  
JINGGAKU
 
Di antara senja yg sering terlewati.
Aku masih merindukanmu, 
Kehadiran jinggamu indah di ujung temaram.
Siluet wajah bangir tersenyum di atas langit sore. 
Guratan tinta sang Ilahi.  
Mengajakku menatap dalam makna yg tersirat.
Itukah ?
Benarkah ?
 
Belalakan dua bola mata tak kunjung kedip.
Bawa aku kesana...
Antarkan aku menemuinya.
Biar ku jemput cinta itu.
Luluh,,, 
Sejenak perlahan langit itu menghitamkan jingga.
Menjadi gelap dan hilang.
Berarak tebal berlari dari angin yang datang. 
Tersapu, terhampar hingga lusuh tak terbentuk.
Terdiam,,,
Tertunduk lesu menutupi wajah dengan jemari tangan.
Disana angin masih memutar.
Merotasi jingga di senja yang  terkatung.
Hingga terbentuk wajah malam sempurna
Di dampingi rembulan yang tersenyum indah.
Engkaulah sang Halik.
Maha raja dunia.
Jinggaku telah Kau sempurnakan.
Terimakasih. 
 *
Papafrenk 1-08-20 (08;03) pademangan. 
 
 

Sabtu, 15 Mei 2021

CONTOH PUISI PROSAIS

PUISI PROSAIS



Puisi Prosais adalah sebuah puisi yang tidak ditulis dalam bentuk format larik atau baris, akan tetapi lebih menggunakan paragraf. Puisi prosais berasal dari kata prosa yang berarti karangan bebas.

Berikut ini akan saya sampaikan beberapa contoh puisi dalam bentuk prosais. Puisi prosais tidak memiliki keterikatan aturan dalam banyaknya baris.


contoh puisi prosais
Foto by : Pixabay



        _MASIH TERSERAH AYUMU_
          Oleh : Papafrenk

Aku bersandar pada tepian hati yang sepi.
Mendekap kesedihan dalam diri.
Dimana luka baru saja kau tebarkan.
Luluh,,, senantiasa tak bernyawa.
Bersimbah di segala belulang.
Jiwaku mengutuk asa yang tak pernah sampai.

Masih terserah ayumu.
Yang selalu menjadi palang dalam tidurku.
Aku meminta pada malam agar ia tak meninggalkan ku saat menangis.
Niscaya kau pergi, pasti ada duka yang kau bawa.

Sebab,,,
Luka kemarin lalu masih belum kering.
Kini kau siram kembali.
Semakin terkikis rongga palung.
Doaku pada bintang tetaplah bersinar.
Terangi hati dalam kilaumu.
Tujuh purnama berlalu.
Meski tak ada tambatan hati.
Tetap hati ini masih menyimpan cintamu.
                      ***


          _SETELAH HUJAN_
            Oleh : Papafrenk

Setelah hujan semua diam membisu.
Tak ada lagi suara gemericik air.
Senyap, semakin dingin.
Bunyi lantang hewan malam begitu jelas.
Asap tebal mulai menyelimuti bumi.
Desir angin membawa halusinasi.
Alam seperti mati.

Ada tangis mengintai sisa kemarin di waktu hujan.
Wajah pasi menyimpan  sedih.
Kantuk mata menawarkan pasrah.
Jiwa ingin diam.
Ragalah menyeringai.
Sakit tak tertahan.
Terbenam larut di ujung malam.

Ingin meronta, hati merasa terpisah.
Jua indah di kala senja mulai berlari.
Meniti luka, terinjak kepiluan.
Menabur gurau tak terpukau.
Sudah berakhir gundah ku sarang.
Meletih terkurai tak pelak harapan.
                  ***
 

             _LAMUNANKU_
               Oleh: Papafrenk

Lalu di antara gelapnya malam ada yang mengganggu lamunanku.
Ya, wajahmu hadir bersama senyum yang dulu lalu.
Menyapa dalam separuh kehangatan yang kau beri.
Aku tak meminta padamu untuk lakukan.
Semilir angin saja sudah cukup bagiku untuk mewakili kehadiranmu.
Tak perlu lagi kau bersahaja laksana lagu.

Aku masih menyambangi putik putik bunga  di tepian telaga.
Mengajaknya bercanda seperti padamu.
Membias hitam cakrawala tanpa bayangan diri.
Dimana kabut jatuh mengelilingi dinding hati.

Di antaranya adalah dirimu yang semula datang.
Bagai srikandi tanpa aksara dalam daunan.
Punah rongga kehidupan Tergenang embun.
Kali ini jangan lagi kau titipkan madu  di antara rembulan.
Kecap rasaku telah sirna oleh pinangan.
                   ***

Nah, Literasi,,, mungkin itu beberapa contoh puisi prosais. Di kutip dari beberapa sumber pribadi si pengarang. Untuk selanjutnya nanti akan saya hadirkan puisi puisi dalam bentuk dan jenis lainnya. So...simak terus biar ga ketinggalan ya...


Selasa, 04 Agustus 2020

ANTOLOGI PUISIKU#3

SEMBILU [rindu itu]

  •  PUISI BEBAS ROMAN

SEMBILU RINDU ITU
Foto by : Pixabay


 

 

 

 

 

 

LELAH DENGANMU

Semakin hari semakin suram saja rasanya denganmu.
Tiap saat  beradu padu.
Tiada damai seperti dulu.
Kemesraan hilang berganti sembilu.
Aku merana melihat kau diam.
Membisukan kata.
Menatappun tidak.
Sungguh aneh benar kurasakan.

Entah apa dan kenapa dirimu.
Sulit kutemukan senyum dari bibirmu.
Lelah diriku seperti ini.
Serasa terkucil diperaduan.

Aku laki-laki yang seharusnya menjadi imam.
Tapi mengapa engkau membalikkan semua.
Kau anggap aku tak berguna.
Dimatamu aku rendah dan hina.
Kau berkhikmad, bahwa kaulah yang selalu benar.
Aku yang salah.
Bersamamu aku lelah.
Disampingmu aku kalah.

Kini, hari -hari yang kulalui tanpa rasa.
Meski engkau ada.
Malam yang dulu syahdu.
Kini haru...
Aku kehilangan kendali.
Sulit untuk kembali.
Kau semakin tak perduli.
Apalagi di gauli.
Aku lelah denganmu.
*         
Tanjung priok, 30-09-2020.
22;18 wib. Papafrenk
( erickdesta.blogspot.com)

 
 
HAMPA

Sepintas,
kau mirip langit sore yang baru saja hujan.
Adem, meresap di hati. 
Dan sendu.
Sunyi..tak berpenghuni.
Bola matamu binar. 
Memancar tak bermakna.
Tatapanmu hampa.

Langit kembali biru.
Wajahmu haru.
Mendung datang menderu.
Meraung tubuh membisu.
Kau nampak lelah dan lesu.
*
September,05,2020.papafrenk
 
 
TERTATIH 

Mengunjungimu yang tak pernah ku jumpai sebelumnya.
Sebab tak ada musabab kunjunganku tak pernah sampai.
Tertatih menelusuri lembah dan bukit sedikit terjal.
Sulit, lirih kaki terjungkal.

Atap langit yang sebagian biru.
Sinar terang mengencang.
Peluhku mengalir bak sungai kecil yang deras airnya.
Berjalan lagi sampai di ujung rambutmu.
Terjal yang kian curam mengajakku tertatih.
*
papafrenk, lebaran kedua 2020 (1441H)
 
 
JODOH
 
Kalau memang sudah jodoh
Kau tak perlu risau lagi
Biarlah berjalan seiring waktu
Tatap saja ke depan

Toh nanti kita akan menemukan asa
Persiapkan saja hari-hari kita
Menyongsong masai indah
Kelak kebahagian pasti terlihat

Wahai kekasih,
Aku bahagia bisa mencintaimu
Serasa berguna hidupku ini
Terimakasih sayang, engkau telah memberi waktu untukku.
*
Ancol,111219(07;22) papafrenk.

 
 
RINDU ITU SELALU KUNANTI
 
Mari berkhidmat.
Tentang rindu yang melanda.
Menjuntai awak angin di dedaunan.
Melambai pasrah.
Mencari jejak saat senyap.

Derai tetesan air dari payau.
Tak terhitung lagi.
Berapa jumlahnya.
Mungkin sejauh mata memandang.

Aku bak musyafir.
Menanti rindu tiba di pematang.
Adakala dunia terhimpit.
Oleh rindu berkalang penantian.

Camkan wahai sahabat.
Rindu yang kita punya.
Bukan sekedar bertanya.
Hilir ke hulu tujuan melangkah.
Mencari jejak seorang perindu.
Pergi dan datang tanpa arah.
Walau selalu menanti.
Titian hati yang sadar hakiki.

Ingat wahai sahabat ! 
Rindu itu selalu ku nanti.
*  
Pademangan, 30 juli 20. 
Papafrenk 22;31 wib
 

 
 
 
 

Sabtu, 11 Januari 2020

ANTOLOGI PUISIKU#4

PUISI ALUNAN JIWA

  • PUISI BEBAS ROMAN
     
puisi jiwaku
 
BERSAYAP

Bersayap tapi tak terbang
Imajiku menatap langit malam
Awan semakin hitam
Bintang bersembunyi
Bulan tiada berseri

Hujan rintik lagi
Sementara diri tanpa busana
Kembali ke alam luar
Semakin sunyi
Semakin sepi

Dingin kian melekat
Tak kuasa menahan

Laun ku tertegun
Sengaja hujan  di dalam derasmu.
*

HUJAN

Hujan pernah membuat aku kedinginan,
Di saat airnya jatuh membasahi bumi,
Dedaunan pun menggigil, tersapu angin

Hujan banyak menyimpan cerita,
Tentang kau dan aku,
Tentang dinginnya malam,
Tentang kau yang berlalu,

Hujan kini sama seperti dulu,
Sunyi dan dingin...
Hujan kini aku sendiri,
Di tengah derasnya airmu,

Hujan kini menjadi kenangan

Yang tak akan pernah ku lupakan
Hujan...I LOVE U
*  
Papafrenk, Pademangan. 22:42 wib,jum'at 29/11/01

 PUISI PENDEK 

Hujan adalah anugrah
Hujan adalah persembahan
Hujan adalah KAU.
 *
121219,11;09wib papafrenk

 
ENTAH MENGAPA
 
Menatap pagi di kejauhan alam,
Sejauh mata memandang
Hampa yang ku rasakan
Hambar di kelopak mata

Tak ada keindahan di pagi ini
Semua hening seperti hatiku
Manakala ketika aku turun dari peraduan
Menyinggahi lobby apartemen

Burung saja tidak berkicau
Mataharipun redup
Embun yang biasanya menjadi saksi pagi
Pun ikut menghilang
Entah mengapa ?
*
Ancol 061219(08;29) papafrenk
 
 
OH,,,
 
Saat aku terjaga,
Ternyata sudah terang
Matahari menyilaukan wajahku
Dari balik jendela

Aku bangkit sejenak tertegun
Sekejap aku teringat
Apa yang telah terjadi semalam

Oh Tuhan...
Apa yang  aku lakukan ?
Sebodoh itukah aku ?
*
Ancol,081219(11;15) papafrenk

 
 
 



 
 


Minggu, 22 Desember 2019

PUISI IBU

SURGA DIBAWAH TELAPAK KAKI IBU

KELUH KESAHKU IBU

SURGA DIBAWAH TELAPAK KAKI IBU


       

 

 

 

 

RINDUKU IBU

Asalamualaikum WRB.
Untuk ibuku...
Izinkan aku menangis di harimu bu.
Walaupun jauh tapi aku yakin kau akan mendengar keluh kesahku.
Ibu,,, apa kabarmu disana ?
Aku berharap kau baik dan selalu sehat.

Ibu,,, maafkan anakmu bila di hari kemarin aku telah menyinggung perasaanmu.
Membuatmu tak tenang.
Membuatmu menangis.
Sungguh aku menyesal.

Ibu,,, anakmu RINDU.
Tidak semestinya kita terpisah.
Seharusnya tidak begini.
Datanglah ibu,,,
Aku rindu pelukanmu,
Aku rindu belaianmu,
Aku rindu NASEHATMU.

Ibu,,, aku ingin lagi merasakan masakanmu seperti dulu.
Yang setiap hari selalu kau sediakan untukku.
Ingin lagi kau menyiapkan pakaianku di kala pagi.
Membuatkanku teh hangat, hasil tanganmu yang semakin renta.
semua itu kau lakukan tanpa pamrih.
Tanpa kenal arti lelah, rasa kantukpun kadang kau tahan.

Ibu,,,kau lihatlah aku kini.
Seperti ikan yang tanpa air.
Kesana kemari tak tahu arah.
Ibu,,, sekali lagi aku memohon maaf padamu.
Ibu,,, aku juga memohon doamu 'tuk segala kebaikan di hari hari depanku.
Ibu,,, teruslah ada di hatiku.
Bersinarlah bersama doamu.

Akhir kata :
' Bahwa tidak seorang wanitapun yang bisa menggantikan perannya sebagai ibu. 
Dan tidak ada seorang ibu yang mau menjatuhkan anaknya'.
Ibu,,, semoga kau mendengar curahan hati anakmu ini. 
Salam untukmu.

Walaikum salam WRB.
*
Jakarta, 22 desember 2019. Papafrenk
 
 
AKU KEMBALI PADAMU, BU...
 
Ibu, aku kembali padamu.
Setelah sekian lama aku mengikhlaskan hati tuk dia pilihanku.
Aku datang lagi untukmu, bu...
Setelah apa yang ku korbankan tak di hargai. 
Andai ibu ingin menyalahkan aku sebagai anak yang tidak berbakti,
aku terima dengan ikhlas.
Tapi, maafkan aku bu,,,  Aku kembali padamu.
karena hanya di dekatmu hati ini damai.
 
Ya, jujur saja aku sempat menggantikan dirimu dengannya untuk berkeluh kesah.
Yang semula aku anggap baik. 
Namun itu semua bohong
Hatinya tak setulusmu, bu...

Sekarang aku sendiri lagi.
Ingin kembali padamu.
Walau sebenarnya diri ini malu. 
Maafkan aku bu. 
Aku tidak menyakitinya.
Aku yang di campakan bagai sampah. 
 
Ibu, Aku rindu belaimu.
Ingin rasanya aku di manja olehmu lagi. 
Hati ini sakit bu !
Lelah dengan cinta yang berpura pura. 
Hari hariku tiada ketulusan. 
Canda tawa sirna.
Sekedar menyapa pun hambar. 
Rasanya hampa. 
Cinta di hati tak lagi bicara. 
 
Ibu, terima aku lagi ya. 
Peluk diriku dari kesepian ini. 
Surgamu kurindukan bu...
Bertahun tahun belaian lembut tanganmu hilang dari wajahku.
 
Ibu, aku rindu masa kecilku dulu. 
Yang selalu penuh keceriaan.
Yang jika aku terjatuh, ibu selalu menggendongku untuk sekedar merayu.
Bukan seperti ini yang selalu berurai airmata kepedihan. 
 
Ibu, Adakah hari esok penuh bahagia.
Aku rela tanpa pendamping hidup, asal engkau selalu bersamaku. 
Ibu, maafkan kalau anakmu menangis lagi 
Jangan hapus airmata ini. 
Aku ingin meluapkan segala kepiluan.
Aku ingin bahagia bersamamu dan anak anakku. 
Maafkan aku bu. 

Aku tau, ibu pasti kecewa. 
Berkali kali jatuh. 
Ibu pasti sedih dengan aku yang gagal lagi. 
Sudahlah bu.
jangan kau fikirkan. 
Biarlah semua aku yang menanggung.
Ini sudah nasibku. 
Aku yang rasakan sakit ini 'tuk yang kesekian kali 
Ibu tak usah khawatir.
Aku yang salah jalan.
Sekali lagi, maafkan anakmu, bu...
***
 12 November 2021.
 [Goresan hati seorang suami yang tak pernah di hargai oleh seorang istri]
 
 
 
IBU ADALAH IMAJINAKU

Maaf bu, kali ini aku belum bisa datang kerumahmu.
Sebab aku masih mencari nafkah untuk kalian.
Bukannya aku lupa padamu.
Lain waktu pasti aku datang menengokmu.

Ibu, aku sayang padamu.
Sebab itu aku selalu berusaha mencari cara untuk membahagiakanmu.
Sebenarnya aku rindu denganmu.
Rindu nasehatmu, rindu suaramu yang membuat aku kuat sampai detik ini.
 
Adalah semangatmu yang selalu tak pernah lelah.
Memberikan contoh tentang bagaimana hidup semestinya.
Meski jiwa dan ragamu sudah tak muda lagi.
Walau usiamu sudah semakin senja.
Tetap ada kekuatan  yang terpancar dari jiwamu.

Memang aku tak pernah mendengar kau mengeluh.
Bahkan aku tak pernah melihat kau kesakitan.
Merintih dikala malam.
Setelah seharian penuh kau berjibaku dalam tugasmu.
Mencuci, memasak, mengurusi suami sampai menyuapi anak anakmu yang sudah semakin dewasa.

Ibu, aku kagum padamu.
Seluruh jiwa ragamu telah kau pertaruhkan untuk aku sebagai anakmu.
Tak pernah diam, selalu ada saja tangan rentamu bekerja.
Entah itu menyapu, mengepel, sampai meramu makanan untuk keluarga sederhanamu.

Ibu, jika  di izinkan.
Ingin rasanya aku menangis dipelukmu.
Menumpahkan segala keluh kesahku.
Yang teramat sangat menyayangimu.
Akupun ingin bersujud dikakimu.
Meminta maaf, memohon ampun atas aku yang belum bisa membahagiakanmu.

Sampai setua ini, aku masih menjadi bayi dalam dekapmu.
Merengek ketika air susumu tak keluar.
Menjerit manakala aku lapar.
Semua itu kau lakukan dengan ikhlas, tanpa imbalan apapun kelak.

Ibu... Jujur saja, kalau setiap saat aku mengingatmu, membicarakan tentangmu,
pipi ini selalau penuh dengan airmata.
Itu pertanda bahwa engkau adalah wanita hebat.
Tidak ada lagi yang bisa menandingi seorang yang bernama 'ibu'

Dujung penaku, sekali lagi aku ucapkan terimakasih yang seluasnya.
Atas apa yang telah engkau ajarkan kepadaku.
Atas doa yang telah engkau panjatkan.
Atas segala budi pekerti sehingga aku mengerti dalam agama dan kesopanan.
Sehat selalu untukmu, ibu.
 
Note : [Ini adalah puisi yang berisi petuah atau nasehat antar ibu dan anak].
***
Jakarta, 17 Juni 2021. Papafrenk


SEMUA TENTANGMU, AYAH

Terseok seok langkah kaki renta.
Menapak lunglai gemetar dalam raga.
Menopang hidup segudang rindu.
Semasanya tak pernah kau temui kebahagian, ayahku.

Meski ku tak sanggup bahagiakanmu.
Tapi sayang ini tak pernah pudar untukmu.
Percayalah, ayah yang terbaik bagiku.
Menjadikan ku pribadi yang kuat dan tabah.
Sejujurnya aku menangis.
Melihat ayah yang kian lemah.
Tubuh yang dulu tegap kini semakin usang oleh waktu.

Sejatinya walau jarang berdialog dengan ayah.
Tapi aku tahu apa yang ada dalam hatinya.
Ia pasti sangat sayang padaku.
Sebagaimana juga aku.
Tidak bicara bukan berarti tidak perduli.
Bahasa tubuhmu syarat menjadi pedoman.
 
Ayah, aku mendengar keluhmu dari sini.
Setiap hari engkau selalu mendoakan yang terbaik untukku.
Aku merasakan itu.
Banyak uneg uneg yang ingin kau sampaikan kepadaku.
Namun selalu kau lakukan dalam doa.
Ayah, ketangguhanmu dalam menjalani hidup akan menjadi kayuh untukku.
Dan sujudmu setiap saat menjadi peluru yang tak pernah luntur.

Ayah, engkau manusia hebat.
Orangtua yang tangguh.
Ribuan duri telah kau lalui.
Terhempas di lautan harta.
Terkulai dalam dunia fana.
Tapi tak pernah luput dalam bersujud.

Ayah superhero untuk anakmu
You are the hero of my life
***
_papafrenk,01052021